Sejak lahir bayi Aufan sudah divonis Hydrocephalus akhirnya ia dilahirkan secara caesar, semakin hari kepala Aufan terus membesar. Pada kepala Aufan, terdapat cairan yang menumpuk secara berlebihan dan membuat ukuran kepalanya terus membesar.
Tak tega melihat buah hatinya menderita penyakit komplikasi, setelah menabung cukup lama Pak Baihaki dan ibu Dian membawa anak kesayangannya ke Pusat Kesehatan sebagai ikhtiar untuk kesembuhan bayi Aufan. Di usia 1 tahun tepatnya tahun 2018 Aufan di rujuk ke RSCM melakukan operasi pemasangan selang di kepala untuk membuang cairan. Di tahun 2019 Aufan melakukan operasi Frontoorbital Advancement (FO) atau untuk mengangkat Crouzon Syndrome (Kelainan Botak Kepala).
Agar bisa sembuh, bayi Aufan harus menjalani operasi Spina Bifida atau operasi tulang belakang untuk mengembalikan cairan sumsum tulang belakang, saraf, dan jaringan ke tempat seharusnya, kemudian menutup celah di ruas tulang belakang.
Sayangnya, butuh biaya puluhan juta rupiah untuk operasi Spina Bifida
Banyaknya biaya yang dibutuhkan untuk berobat membuat Pak Baihaki dan Bu Diana kebingungan. Jangankan membiayai operasi Aufan, bagi Pak Baihaki, memenuhi kebutuhan rumah tangga saja sulit mengingat ia sudah tak bekerja selama 4 tahun bekerja karena PHK sedangkan Bu Diana hanya seorang Guru Honorer di sekolah Dasar yang ada di Banten dengan penghasilan yang sedikit.
Sering sekali pengobatan bayi Aufan terhambat biaya karena keadaan ekonomi, kadang Pak Baihaki terpaksa mencari pinjaman untuk membeli susu atau sekedar membeli makanan dan ongkos untuk berobat apalagi biaya transport cukup menguras biaya karena harus ke RSCM yang ada di Jakarta.
Meskipun Bayi Aufan memiliki BPJS Namun, BPJS seringkali tak bisa menutupi tagihan rumah sakit yang mahal, misalnya biaya pemenuhan nutrisi.