Tubuhnya yang tak sempurna, tak menghalanginya untuk melangkah. Setiap menerima upah dari pelanggan, ia mengatupkan kedua tangan berterima kasih dengan wajah dipenuhi bahagia.
Walaupun dengan keadaan yang tidak sesempurna, tidak membuat Husni merasa malu dengan keadaannya. Setiap hari dari pagi sampai siang, Husni menjaga parkir di pasar tradisional Lamjamee Aceh, setelah itu ia pulang ke rumah untuk menjaga ibunya yang sedang sakit lumpuh akibat penyakit komplikasi yang sudah dideritanya selama beberapa bulan terakhir, sang ibu hanya terkulai lemas diatas tempat tidur menghabiskan waktu setiap harinya.
Sementara sang ayah sudah lama meninggal dunia, maka Husni dan adiknya lah yang membiayai segala keperluan keluarganya. Pada malam hari Husni kembali bekerja sebagai tukang parkir di kawasan Masjid Raya Baiturrahman sampai jam 10 malam, sementara sang adik yang biasanya seorang ojek online menjaga ibunya di saat Husni bekerja.
Pendapatan Husni tidak seberapa, bisa dibilang kurang, dalam sehari ia dapat 50.000, tapi tak jarang malah kurang dari itu.
Sementara pendapatan adiknya sebagai ojek online hanya 80.000 / hari itupun belum dipotong dengan operasional seperti BBM dan makan, kadang uang itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka sehari-hari, seperti membeli pampers sang ibu, obat-obatan, membeli keperluan rumah tangga, kadang mereka tidak memasak karena tidak ada yang mampu melakukan itu dengan keadaan Husni yang disabilitas dan sang ibu yang lumpuh.
Terkadang, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka terpaksa berhutang di kios terdekat.