Setelah itu, sosoknya menjadi pusat perhatian. Tak sedikit dari empati masyarakat yang membuahkan hasil, ia pun mendapat donasi.
Setelah ditelusuri, penjual es tebu ini tinggal di sebuah rumah sederhana dengan sejumlah anggota keluarga. Lantas, bagaimana penjual saat menjalani kehidupan sehari-hari? Berikut ulasannya.
Akun Instagram @matpeciiii mengungkap kelanjutan kisah seorang perempuan yang pantang menyerah mencari nafkah di tengah pandemi, akun yang pernah membeli 1 gelas es tebu seharga Rp. 500 ribu ini pun menelusuri kediaman sang penjual es tebu.
” Mencari rumah ibu penjual es tebu, Alhamdulillah ketemu,” tulisnya.
Setelah viral gara-gara ulahnya, penjual es tebu itu pun mendapat sejumlah uang dari warganet yang dihimpun melalui donasi.
” Mat Peci mau ngasih uang titipan donatur,” sambungnya.
Saat ditemukan, wajah penuh haru terpancar dari penjual es tebu. Penjual viral itu rupanya tinggal di rumah sederhana berdinding kayu dan beralas batu serta semen seadanya. Diketahui, rumah tersebut dihuni bersama 11 anggota keluarga lainnya.
Apalagi dia tinggal di rumah yang bukan milik keluarganya sendiri. Ia dan keluarganya hanya menempati, tidak memiliki hak kepemilikan. “Dan ternyata rumah ini bukan rumahnya, rumah ini milik orang lain. Ibu ini hanya menempati dan tidak punya rumah,” terangnya.
Sebelumnya, hal ini mulai ramai di dunia maya akibat sebuah video pendek yang viral memperlihatkan saat seorang penjual es tebu mendapat uang Rp. 500 ribu untuk satu gelas dagangannya. Di hari itu pun, baru 4 gelas yang terjual.
Seorang pelanggan dan pemilik video akhirnya datang. Dia menawar dari harga sebenarnya yang hanya Rp. 5 ribu ditawar awanya Rp. 100 ribu, beranjak makin besar menjadi Rp. 500 ribu.
“Tutorial cara nawar harga ke pedagang kecil saat PPKM ala Mat Peci,” tulisnya di awal video. “Ini Rp500 ribu saja,” kata pria ini. “Yang benar Pak?,” tanya penjual ini terharu. “Iya,” kata pria ini sembari memberikan uang ke penjual. “Terima kasih ya bu, Pak,” kata penjual ini menangis. Di akhir video nampak sang penjual masih menangis di samping dagangannya. Sungguh menggugah perasaan. Semoga makin banyak orang baik yang peduli sesama, dan mejadi penyampai rezeki dari Tuhan untuk hamba-Nya yang membutuhkan ya, amin.