Seorang Ibu Rela Berkorban Dengan Menyusui Anaknya Hingga Meninggal Ditengah Laut

Seorang Ibu Rela Berkorban Dengan Menyusui Anaknya Hingga Meninggal Ditengah Laut

Konten [Tampil]

Kasih sayang seorang ibu kepada anak-anaknya memang tiada tara. Seorang ibu bahkan rela mempertaruhkan nyawa asalkan sang buah hati bisa hidup dengan layak. Seperti kisah mengharukan seorang ibu yang rela mengorbakan nyawa demi menyelamatkan anak-anaknya dari tragedi yang menimpa mereka satu ini.

Dikutip dari situs newsweek.com, ibu tersebut bernama Mariely Chacón, berusia 40 tahu asal Venezuela. Diketahui, pada 3 September 2021, wanita 40 tahun tersebut berlayar menggunakan kapa Thor bersama keluarganya termasuk putranya yang berusia 6 tahun dan putrinya yang berusia 2 tahun. Pelayaran dari Higuerote ke Pulau Tortuga, di negara bagian Miranda, Venezuela ini awalnya berjalan menyenangkan sampai akhirnya berubah menjadi bencana ketika gelombang besar membelah lambung kapal. Kejadian ini membuat sembilan orang di dalamnya terombang ambil di tengah lautan lepas, bahkan ada juga yang menghilang.

Mariely Chacón sendiri terombang-ambing diatas sekoci kecil bersama kedua orang anaknya dan seorang pengasuh yang berusia 25 tahun bernama Verónica Martinez. Tak hanya terombang ambing di lautan, namun mereka juga harus menghadapi panasnya terik sinar matahari. Situasi tersebut membuat Mariely bertekad untuk dapat menyelamatkan anak-anaknya dengan cara apapaun. Ibu 40 tahun tersebut lantas terpaksa meminum air seninya sendiri dan menjaga dirinya tetap terhidrasi agar bisa menyusui anak-anaknya.

Seorang Ibu Berkorban Menyusui Anaknya Hingga Meninggal Ditengah Laut

photo via independent.co.uk

Setelah 4 hari terombang-ambing di lautan, tim penyelamat akhirnya menemukan mereka, dimana kondisi anak-anak tersebut terlihat sangat kelelahan dan tengah berpegangan pada tubuh ibu mereka yang sudah tidak bernyawa. Kondisi pengasuh Verónica Martinez Martinez ditemukan di kotak es kosong dan dan selanjutnya dirawat di rumah sakit. Sementara anak-anak tersebut dirawat di sebuah klinik di ibu kota Caracas.

Sedangkan lima orang lainnya yang turut berada dalam kapal masih dinyatakan menghilang. Kelima orang tersebut termasuk Remis Clambor, suami Mariely Chacón sekaligus ayah dari anak-anaknya, beberapa teman mereka dan seorang anggota kru.

Sementara itu, dikutip dari surat kabar La República, kedokteran forensik mengatakan kalau organ vital Verónica Martinez telah kolaps karena kekurangan elektrolit. Hal ini disebabkan oleh dehidrasi yang mungkin dipercepat oleh aktivitas menyusui.

Disisi lain, pemakaman Mariely Chacón telah diadakan pada 11 September di ibukota Venezuela dan kebaktian disiarkan di YouTube. Banyak yang memposting di media sosial untuk memberi penghormatan atas pengorbanannya.

Sebuah tragedi yang tidak disangka-sangka, bahkan Humberto Chacón, ayah dari Mariely Chacón, mengatakan perjalanan perahu itu hanyalan perjalanan keluarga untuk menghibur anak-anak, namun tak ada yang menduga kalau perjalanan tersebut menjadi perjalanan terakhir putrinya.

Dikutip dari newsweek.com, pihak berwenang Venezuela telah mengakui bahwa kecil kemungkinan untuk menemukan orang-orang yang hilang itu dalam keadaan hidup-hidup. Namun Emily Dos Santos, saudara kembar dari salah satu dari lima orang yang masih menghilang tersebut, merilis sebuah video pada 9 September mengatakan dia masih percaya mereka bisa diselamatkan.

Terkait pemberitaan yang menyedihkan ini, banyak warganet yang turut berduka cita dan banyak juga yang memposting di media sosial untuk memberi penghormatan atas pengorbanan Mariely Chacón untuk keselamatan nyawa anak-anaknya. Tak sedikit juga yang berharap agar 5 orang lainnya bisa ditemukan dalam keadaan selamat.

Baca Juga :

Artikel Rekomendasi :

أحدث أقدم
close