Indonesia masih terus berupaya menghentikan laju penyebaran Covid-19. Berbagai upaya dilakukan, salah satunya yakni memberlakukan kebijakan PPKM darurat. Kebijakan ini rupanya menuai pro dan kontra. Terutama bagi para pedagang kecil ataupun sopir yang terkena dampaknya.
Seperti yang tengah beredar dan viral di media sosial. Bapak sopir angkot tampak menangis menghadapi PPKM darurat. Penumpang angkotnya sepi akibat PPKM darurat tersebut. Bahkan, dia sampai harus utang dulu demi bisa mengisi perut kosong.
Dalam video di akun TikTok @freefoodcar, sopir angkot yang terlihat sudah tua itu menangis tersedu-sedu di depan angkotnya akibat perpanjangan PPKM Darurat.
” Curhatan sopir angkot hadapi pandemi. PPKM diperpanjang, penumpang sepi, bensin saja minta sama istri,” tulis perekam sebagai keterangan video.
PPKM Darurat telah membuat angkotnya sepi penumpang. Tak hanya itu, ia sampai harus meminta uang ke istri untuk modal membeli bensin. Suara sopir angkot tersebut gemetar saat mengungkap dampak pandemi Covid-19.
” Beli bensin tiap hari minta uang sama istri. ungkap sopir angkot dengan suara gemetar di video.
Sopir angkot itu tampak kesulitan melanjutkan curhatannya. Suaranya tersendat-sendat mehanan isak tangis, sesekali ia mengelap wajahnya yang meneteskan air mata.
Ia menuturkan, saking sulit kondisi ekonominya, buat makan saja ia harus utang dulu di warung.
” Uang makan harus ngutang dulu. Buat bayar gak bisa. Kadang-kadang diomelin orang,” sambungnya.
Momen menyesakkan hati itu menuai sorotan tajam warganet. Mereka bertanya sampai mengkritik pemerintah yang tidak bisa menolong rakyat kecil.
” Sementara memteri dan para pejabat lainnya, anggota dewan semua pada makan enak dan tidur nyenyak. Luar biasa,” kecam warganet.
” Semoga Allah mengganti rejeki hari ini, dengan rejeki yang cukup untuk bapak di hari esok,” doa warganet.
” Bapak Presiden @jokowidodo lihat ini pak. Mohon banyak yang kesusahan di luar sana pak. Mohon dilihat,” sentil warganet.
” @jokowi banyak rakyat menjerit karena pandemi. Semoga diberikan bantuan atau pun aturan yang lebih baik,” tambah yang lain.