Tips Menghadapi Toxic Parents Agar Tidak Di Cap Durhaka

Tips Menghadapi Toxic Parents Agar Tidak Di Cap Durhaka

Konten [Tampil]
Tips Menghadapi Toxic Parents Agar Tidak Di Cap Durhaka

Apakah kamu sering dikritik, dibanding-banding bahkan sering disalahkan oleh orang tua sendiri tanpa sedikitpun pernah diberi dukungan? Jika iya, mungkin orang tua kamu adalah tipe orang tua toxic yang selalu merasa paling benar dan menuntut kesempurnaan dari anak-anak mereka. Maka dari itu, berikut ini cara menghadapi toxic parents dengan bijak agar tidak di cap anak durhaka.

Pada dasarnya, tak ada orang tua yang menuntun anaknya ke jalan yang buruk, pasti semua orang tua didunia ini menginginkan yang terbaik untuk putra putri mereka. Sayangnya, nggak semua orang tua memiliki pola asuh yang sehat. Ada banyak toxic parents di dunia ini yang melakukan pola asuh yang tidak sehat kepada putra-putri mereka sehingga bukannya membuat anak-anak menjadi bahagia dan aman, namun justru membuat anak-anak mereka menerima tekanan mental.

Toxic parents sendiri adalah tipe orang tua yang mengatur anak sesuai dengan kemauannya tanpa menghargai perasaan dan pendapat sang anak. Toxic parents ini juga bisa dengan mudah membanding-banding sang anak dengan orang lain bahkan mengancam sang anak jika tidak mau menuruti kehendaknya.

Bukannya tak sayang anak, tipe toxic parents ini juga sangat menyayangi anak-anaknya, seperti orang tua lainnya, hanya saja mereka tak sadar kalau cara asuh merekalah yang salah. Kondisi ini bisa membuat anak merasa terkekang dan ketakutan. Bahkan, tak jarang anak tumbuh menjadi pribadi yang sering menyalahkan diri sendiri dan memiliki rasa percaya diri yang rendah.

Efek toxic parents ini bisa menjadi lingkaran setan jika tidak segera ditangani. Mereka yang dibesarkan oleh toxic parents, tak hanya bisa mengalami gangguan psikologis, namun bisa juga menerapkannya kepada anak-anaknya kelak. Sehingga rantai “setan” ini tidak bisa terputus.

Nah sebelum kita mencari tahu cara menghadapi toxic parents, ada baiknya, kita ketahui dulu ciri-ciri atau tanda-tanda toxic parents berikut ini!

Tanda-tanda Toxic Parents

Tips Menghadapi Toxic Parents Agar Tidak Di Cap Durhaka

photo via ezyschooling.com

1. Sangat mengontrol anak

Ciri-ciri toxic parents yang pertama adalah sangat mengontrol anak. Mereka memiliki kontrol yang sangat ketat, dan menuntut anak harus melakukan apa yang dikehendaki orang tua tanpa melakukan kompromi. Kontrol berlebihan pada anak ini dapat membuat anak jadi tidak kreatif dan takut mengambil keputusan.

2. Menuntut berlebihan

Orang tua yang toxic juga tanpa disadari sering menuntut anak melakukan ini dan melakukan itu. Terkadang bahkan mereka menuntut berlebihan tanpa mau melihat kesanggupan dan kemampuan anak dalam mengerjakannya. Mereka juga menuntut tanpa mau memberikan solusi dan dukungan kepada anak. Pola asuh ini bisa membuat anak merasa tertekan dan merasa tidak nyaman berada dalam lingkup keluarga.

3. Sering mengkritik anak

Ciri-ciri orang tua toxic berikutnya adalah mereka sering mengkritik anak. Baik anak melakukan hal yang benar maupun salah, tak luput dari kritikan mereka. Dimata orang tua toxic anak selalu salah sehingga memang pantas dikritik. Sayangnya, mereka tak sadar kalau kritikan mereka malah membuat mental sang anak menjadi down.

4. Sering menyalahkan anak atas emosi yang dirasakannya

Orang tua yang toxic juga sering meyalahkan anak atas emosi yang dirasakan. Misalnya saja, saat orang tua merasa kesal dan marah karena suatu hal, namun mereka justru menuduh sang anak sebagai penyebab mereka menjadi emosi.

Salah satu contohnya seperti “gara-gara kamu nih, kerjaan mama jadi nambah!”. Nah, kata-kata yang terkesan menuduh inilah yang sering dilontarkan oleh orang tua toxic.

5. Selalu ingin mendapatkan pujian

Tanda-tanda orang tua toxic berikutnya adalah haus akan pujian. Inilah yang menyebabkan setiap tindakan yang dilakukan terhadap anak bukan bertujuan untuk mendidik atau atas dasar rasa sayang, melainkan hanya karena ingin dipuji orang lain dan mendapat pengakuan dari orang lain kalau mereka berhasil dalam membesarkan anak yang penurut.

6. Sering membanding-bandingkan anak

Tanda-tanda toxic parents lainnya adalah suka membanding-bandingkan anak dengan orang lain, dengan harapan agar si anak bisa berubah menjadi anak yang menurut mereka perfect. Si adik yang dibanding-banding dengan sang kakak karena tidak sepintar sang kakak. Ataupun si anak yang dibanding-bandingkan dengan anak tetangga sebelah karena tidak serajin anak tetangga sebelah.

Para orang tua toxic secara tak sadar sering melakukan hal ini tanpa mencari tahu kenapa si anak berbeda dari anak yang menurut mereka perfect. Kebanyakan dari mereka tidak mengetahui kalau setiap individu itu berbeda sehingga memaksakan kehendak mereka agar si anak bisa menjadi seperti yang mereka harapkan.

Ketika melakukan hal ini, para orang tua toxic juga tidak memikirkan bagaimana sakit dan kecewanya perasaan anak ketika dibandingkan dengan orang lain.

7. Sering mengancam anak

Tips Menghadapi Toxic Parents Agar Tidak Di Cap Durhaka

photo via therecoveryvillage.com

Tindakan yang sering dilakukan oleh toxic parents berikutnya adalah sering mengancam anak jika si anak tidak mematuhi perintah mereka. Contohnya seperti akan membuang mainan si anak kalau tidak mau mandi. Atau akan mencubitnya kalau si anak tidak mau makan. Hal ini akan sangat mempengaruhi masa depan anak di usia dewasa. Mereka akan cenderung jadi penakut, tidak percaya diri, serta sulit mengeluarkan pendapat yang kritis.

8. Sering bercanda yang merendahkan anak

Ciri-ciri orang tua toxic berikutnya adalah sering bercanda tanpa memperhatikan kenyamanan si anak. Bahkan mereka kerap bercanda yang merendahkan si anak dan membuat si anak bukannya terhibur namun merasa sakit hati dengan perkataan orang tua sendiri. Misalnya saja dengan memanggil anak dengan julukan gendut karena bentuk badannya yang chubby, atau melontarkan humor terkait hal-hal sensitif pada diri anak.

9. Suka merendah diri dihadapan orang lain dengan cara merendahkan anak

Sering kali orang tua toxic terlihat merendahkan anak-anak ketika mereka mendapat pujian dari orang lain. Misalnya saja, “wah, putri ibu rajin banget, pagi-pagi sudah membersihkan halaman”. “Rajinnya cuma sekarang bu, biasanya juga bangun jam 12 siang”. Atau mereka dipuji karena memiliki putri yang cantik, namun orang tua kamu malah menjawab, “apanya cantik, gendut begini!” Nah kata-kata yang seperti ini, secara tak sadar membuat orang tua terkesan merendahkan si anak. Meskipun niatnya tidak seperti itu, namun perkataan seperti itu, tentu sangat menyakiti hati seorang anak.

10. Kurang memperhatikan perasaan anak

Tanda-tanda toxic parents berikutnya adalah kurang memperhatikan perasaan anak. Misalnya saja ketika si anak memiliki masalah di sekolah yang membuatnya merasa sedih, namun bukannya menenangkan, orang tua justru mengabaikan emosi yang sedang dihadapi oleh si anak.

Ketika orang tua sedang mengomeli anak juga kerap tidak memperhatikan perasaan anak. Orang tua lupa kalau anak juga memiliki perasaan yang perlu dijaga perasaannya. Mereka terus saja melontarkan kata-kata yang menyakiti hati sang anak, contohnya saja seperti “dasar anak pemalas, kerjanya main HP terus, beban keluarga”.

Jika orangtua saja tidak bisa memberikan perasaan aman dan nyaman, tentu ini akan membuat anak semakin sulit membentuk rasa percaya pada orang lain.

11. Kurang menghargai anak

Tanda-tanda orang tua toxic berikutnya adalah jarang menghargai usaha anak. Apapun yang usaha yang dilakukan dan hasil yang didapat oleh anak, selalu kurang dimata orang tua. Orang tua toxic sangat jarang memberikan apresiasi pada anak.

12. Egois dan kurang empati kepada anak

Selalu egois dan kurang empati kepada anak adalah salah satu tanda orang tua toxic. Mereka selalu mengutamakan kebutuhan mereka sendiri dan tidak mempertimbangkan kebutuhan atau perasaan anak. Misalnya saja, orang tua memaksakan kehendak mereka agar anaknya memiliki pekerjaan yang sama seperti mereka, padahal sang anak tidak berminat dan tidak memiliki bakat di bidang yang sama dengan orang tuanya. Ini adalah salah satu contoh keegoisan orang tua dan mengabaikan perasaan anaknya.

13. Tidak suka dikritik dan dinasehati oleh anak

Salah satu tanda orang tua toxic berikutnya adalah mereka tidak suka dikritik ataupun disalahkan walupun mereka terbukti bersalah. Mereka merasa bahwa dirinya paling benar. Kalaupun di nasehati, maka mereka akan mengganggap kalau si anak sudah mulai berani melawan dan memberontak kepada mereka.

14. Tidak ingin mengetahui kesusahan anak

Orang tua toxic, hanya bisa menuntut dan mengkritik apa yang dilakukan oleh anak, tanpa ingin mengetahui kesusahan yang sedang dialami anak. Misalnya, orang tua selalu menuntut anak untuk selalu mendapat nilai A, sedangkan anaknya sendiri tidak memiliki buku untuk dipelajari. Sering juga terjadi orang tua yang selalu menuntut uang kepada anaknya yang sudah bekerja, tanpa mau mengetahui kalau sang anak juga sedang mengalami kesulitan keuangan.

15. Suka mengungkit apa yang telah dilakukan untuk anak

Satu lagi tanda-tanda orang tua toxic adalah mereka suka mengungkit apa yang telah mereka lakukan untuk anak. Misalnya mengungkit perjuangannya untuk melahirkan anak, hingga berapa banyak tenaga, waktu dan uang yang mereka keluarkan untuk membesarkan anak. Hal ini tentu membuat anak merasa bersalah dan berdampak pada psikologisnya.

Padahal setiap anak didunia ini tidak memilih untuk dilahirkan. Setiap orang tua di dunia ini juga memiliki pilihan untuk memiliki anak atau tidak. Namun jika mereka memilih untuk memiliki anak, maka sudah sewajibnya orang tua bertanggung jawab atas pilihannya, tanpa harus mengungkit-ngungkit apa yang telah dia lakukan untuk anak.

Cara Menghadapi Toxic Parents Dengan Bijak

Tips Menghadapi Toxic Parents Agar Tidak Di Cap Durhaka

photo via verywellfamily.com

Setelah kita mengetahui beberapa tanda-tanda toxic parents, berikut ini merupakan cara menghadapi toxic parents dengan bijak agar kamu tidak dicap anak durhaka.

1. Cobalah untuk mengajak mereka bicara dari hati ke hati

Kebanyakan toxic parents itu tidak menyadari kalau mereka itu toxic. Mereka menganggap kalau apa yang mereka lakukan adalah untuk kebaikan dan kebahagiaan kamu. Sehingga mereka tidak menyadari kalau pola asuh yang mereka terapkan telah menyakiti hati sang anak.

Meskipun toxic parents identik dengan pribadi yang keras dan sulit untuk diajak berkompromi, namun jangan ragu untuk mengajak mereka bicara dari hati ke hati. Pastikan kalian berbicara dalam keadaan tenang tanpa emosi.

Kamu bisa memulainya dengan membicarakan perasaan kamu selama ini kepada mereka. Selain itu, kamu juga bisa meminta alasan orang tua kenapa mereka melakukan hal-hal yang menurut kamu menyakiti. Dengan bicara dari hati ke hati kamu dan orang tua akan bisa jauh lebih mengerti sudut pandang dari kedua belah pihak.

2. Jangan memaksa untuk mengubah perilaku orang tua

Jika bicara dari hati ke hati tidak berhasil, dan orang tua masih tetap berperilaku toxic, maka jangan memaksa untuk mengubah perilaku orang tua agar menjadi orang tua yang ideal, apalagi dalam waktu yang singkat. Ini bisa memancing keributan yang akan membuat hubungan kamu dan orang tua menjadi tidak baik. Lebih baik fokuslah untuk mengontrol diri saat merespons pembicaraan orang tua agar tidak menyinggung perasaan mereka.

3. Menetapkan batasan antara diri sendiri dan orang tua

Untuk menghadapi orangtua toxic berikutnya adalah dengan menyadari batasan antara orang tua dan anak. Idealnya, setiap orang tua dan anak itu harus terjalin hubungan yang dekat namun tetap harus ada batasan, apalagi bagi anak yang sudah dewasa.

Sadari kalau orangtua dan anak adalah individu terpisah. Jadi, orangtua tidak selalu bisa harus mengatur sang anak, terutama jika anak sudah beranjak dewasa. Meskipun ini sangat sulit bagi anak yang masih remaja dan masih tinggal dengan orang tua. Namun bagi kamu yang sudah dewasa, harus menyadari bahwa kamu adalah individu terpisah dari orangtua kamu.

4. Bersikap tegas dan jangan takut berkata tidak

Bersikap tegas merupakan salah satu cara ampuh yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi toxic parents. Bersikap tegas yang dimaksud adalah kamu bisa memutuskan hal yang menurut kamu benar dan baik untuk diri kamu sendiri dan juga orang tua.

Misalnya jika orang tua meminta kamu melakukan sesuatu yang menurut kamu tidak benar, maka kamu bisa menolaknya dengan tegas, jangan ragu untuk mengatakan “Tidak” pada mereka. Kamu harus memilih yang mana yang bisa dilakukan untuk menyenangkan hati orangtua dan mana yang tidak perlu. Tetapi bukan berarti kamu boleh melawan orang tua dengan emosi.

5. Carilah kesibukan di luar rumah

Cara selanjutnya yang bisa kamu coba untuk menghadapi orang tua toxic adalah dengan mencari kesibukkan di luar rumah. Cara ini bisa membuat pikiranmu terbebas dari omongan orang tua yang toxic dan membuatmu merasa rendah diri. Kamu bisa mencari kegiatan positif di luar rumah seperti menekuni hobi atau kursus tentang hal-hal yang kamu minati.

6. Alihkan pembicaraan ke arah yang positif

Tips Menghadapi Toxic Parents Agar Tidak Di Cap Durhaka

photo via vapingdaily.com

Kamu juga bisa mengalihkan pembicaraan orang tua kamu ketika mereka mulai mengutarakan kemauan mereka yang bukan kehendakmu. Kamu juga bisa mengalihkan permbicaraan ketika mereka mulai mengkritik apa yang kamu lakukan. Jangan justru terbawa emosi dan menyulut emosi orang tua.

Lebih baik alihkan pembicaraan ke arah yang positif agar mereka lupa dengan pembahasan yang tidak mengenakkan tersebut. Misalnya, kamu bisa memuji masakan ibu kamu hari itu sangat enak, atau bisa juga dengan membahas pencapaianmu atau mungkin menanyakan hal menyenangkan apa saja yang orang tuamu alami di hari itu.

7. Sempatkan waktu untuk me time

Daripada merasa tertekan terus, lebih baik sempatkan waktu untuk me time. Kamu bisa sesekali menyendiri untuk mengisi ulang energi fisik dan mental kamu. Kamu bisa me time dengan melakukan berbagai kegiatan, mulai dari pergi berlibur, staycation di hotel, ataupun melakukan berbagai hal yang kamu suka untuk menyegarkan pikiran. Me time juga bisa menjadi cara untuk mencintai dirimu sendiri dan meningkatkan kepercayaan dirimu yang mungkin terluka karena toxic parents.

8. Pilah-pilah, mana yang harus di diceritakan kepada orang tua

Tips menghadapi toxic parents berikutnya adalah dengan memilah-milah mana yang harus kamu ceritakan kepada orang tua. Perlu diketahui, tidak semua hal yang terjadi dalam hidup kita harus diceritakan kepada orang tua, khususnya mengenai masalah finansial.

Jika kamu sudah bekerja dan menghasilkan uang sendiri, tidak ada salahnya kita memberikan penghasilan kita untuk orangtua. Namun, bukan berarti kita memberikannya secara penuh karena kita juga berhak menikmati jerih payah kita. Selain itu, nyatanya ada banyak korban toxic parents yang mengalami masalah finansial karena orangtuanya yang terlalu menuntunt.

9. Temukan support system

Jika kamu merasa tidak mendapatkan kenyamanan dan merasa tertekan dengan orang tua, maka kamu perlu mencari support system yang bisa mendukung kamu dalam menghadapi hal ini semua. Kamu bisa mencurahkan apa yang selama ini membuat kamu tertekan kepada sahabat ataupun saudara yang bisa memahami keadaan kamu.

10. Terima orang tua apa adanya

Meski orang tua kamu toxic, namun kamu tidak harus memaksa mereka untuk berubah, karena hanya akan memancing keributan setiap kali kalian terlibat pembicaraan. Maka dari itu, cobalah untuk menerima sifat dan karakter orang tua kamu apa adanya. Jika mereka memang tidak bisa berubah, maka cara yang paling ampuh adalah dengan membuat orang tuamu bangga, sehingga mereka bisa mendukung apa yang kamu lakukan.

Nah itu dia beberapa cara dalam menghadapi toxic parents yang bisa kamu lakukan agar tidak di cap sebagai anak durhaka. Bagaimana menurut kalian?

Baca Juga :

Artikel Rekomendasi :

أحدث أقدم
close